Rabu, Oktober 05, 2011

cerpen lanjutan..

airmatanya tak lagi terbendung, akhirnya febi menangis bersandar dipundakku yang memang jauh dari empuk namun nampaknya sedikit membuat dia nyaman. aku mengelus rambutnya, menyeka air matanya dengan segenap cinta yang aku miliki untuknya yang tentu saja tak pernah aku lisankan. entah ia sadar atau tidak, jika saja aku memiliki keberanian. ingin aku lisankan saat ini, detik ini "berhentilah menangis untuk orang yang tidak memahamimu karena masih ada aku yang tak akan membiarkanmu terluka seperti yang telah ia lakukan padamu".
aku terhenyak, febi menatapku dengan pandangan heran. untuk beberapa saat kami beradu pandang. tiba-tiba febi berkata.."tanganmu lembut..andai lelakiku seperti kamu"....hatiku memaksa untuk berkata.."ayolah...katakan kalo kamu cinta aku.."..tapi tidak, aku tak akan pernah melakukan hal bodoh semacam itu...aku hanya diam tersenyum dan berkata..."inilah gunanya sahabat"..miris...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar