Rabu, Maret 30, 2011

entahlah...

jalanan pukul 23:30...gelap, dingin dan basah...aroma nafsu dan alkohol tercium pekat...kesadaranku masih stabil...ku teguk lagi minumanku,ku nyalakan rokok terakhir...ada kebebasan dalam asapnya...entahlah..sensasi yang menurutku luar biasa...aku masih menunggu lampu ini berganti menjadi hijau...terasa lambat...
sesekali ku pandang sudut jalanan...beberapa wanita tampak asyik bercengkrama disana. ada ceria, tawa dan candaan. elok, cantik, sexy, indah menurutku...tubuh-tubuh mungil itu seperti dipertontonkan gratis...menunggu tawaran yang cocok lalu dibawa pergi pengumbar nafsu dan hidung belang....
ku hisap lagi rokokku...ku teguk lagi minumanku...panas...kali ini wajahku mulai terbakar..alkohol yang ku teguk mulai menjalar ke ubun-ubun, mati rasa...aku tersenyum,ini yang aku butuhkan...lampu berganti hijau, ku kemudikan mobil perlahan,  ku tepikan mobilku...ku buka bungkusan rokok baru, kunyalakan lagi...ku hisap lagi asapnya...sejenak ada bisikan, "inikah yang kau mau??"...tak ku pedulikan...ku teguk lagi minumanku...
aku mainkan asap yang aku hembuskan...terlihat indah...aku tersenyum...ku tatap wajahku lewat spion...aku bahagia, tapi kenapa seperti menangis?kenapa aku meneteskan air mata??sontak aku terhenyak...ku lempar botol minumanku ke jalanan....semakin dalam aku menghisap rokokku...ku tatap lagi wajahku dicermin...mengapa semakin deras air mata ini mengalir??...ku injak pedal gas sekencang-kencangnya...aku panik...ku tepikan mobil tepat didepan rumah. aku berlari...mencari pil itu..ku tenggak beberapa...masih saja menangis...limbung...tak sadarkan diri...saat aku tersadar, jam 5 sore...aku tertidur seharian...
inikah yang aku inginkan??melewati hari tanpa pernah aku mengerti..tanpa aku sadari??...lelap tanpa mimpi??...

sii boii berbicara cinta...

maaf..jangan panggil aku "buaya" hanya karena aku bercinta dengan banyak wanita. jangan panggil aku "brengsek" hanya karena aku memacari banyak wanita, jangan anggap aku "hidung belang" karena aku menyayangi banyak wanita. tak pernah sekalipun aku berfikir untuk mempermainkan wanita. aku benar-benar menyayangi mereka, mencintai mereka. aku tulus. namun, kenapa setiap wanita tak menerima bila tahu ada wanita lain bersamaku?...aku bukan lelaki seperti umumnya yang hanya setia pada satu wanita. aku lelaki yang bebas, lelaki yang tak mau dikekang dengan alasan cinta dan setia... aku, lelaki yang tak mau dibatasi hanya dengan alasan sayang dan peduli...aku, lelaki pemuja kebebasan.
sekian banyak wanita yang bersamaku...hanya dia...dia yang sedari dulu rela dan sabar menemaniku, walau ia tahu aku bersama yang lain...walau tahu aku bercinta dengan wanita lain, walau tahu aku mencumbu wanita-wanita lain. dengan senyum dan penuh ketabahan ia menantiku...hanya padanya aku bisa jujur tentang segala yang aku lakukan diluar sana. hanya padanya aku bisa bercerita...betapa indahnya tubuh wanita A, betapa dahsyatnya ciuman wanita B, betapa merdunya erangan wanita C...dan ia, tak pernah sekalipun marah..menuntut..apalagi cemburu.
dia sahabatku, kakak wanitaku, pacarku...seperti saudara kembar. yang saat aku sakit iapun sakit, saat aku sedih iapun menangis, saat aku bahagia ia tersenyum. aku mencintainya...lebih dari wanita-wanita lainnya. dia wanita yang seutuhnya aku cintai...sepenuh hati...dia wanita yang paling aku inginkan..aku tak pernah merasa kenyang menatapnya, tak pernah bosan memandangnya, tak pernah puas mencumbunya, tak pernah lelah menidurinya, ia selalu merasuki otakku dengan senyuman lembutnya.tapi...ia juga wanita yang tak pernah bisa aku miliki...dia seperti burung merpati, jinak namun tidak untuk ditaklukkan...
hari ini aku bersamanya...sepanjang hari, sepanjang malam...namun tidak esok. aku milik wanita lain namun juga miliknya. diapun begitu..tapi kami, tak pernah menyesali keadaan, tak pernah mau menyalahkan keadaan, tak pernah bisa menyesali pertemuan...
20tahun yang lalu...saat kita sama2 belajar merangkak, qta telah bersama...bahkan saat kita belum mengenali diri masing-masing, kau telah jauh mengenalku...
12 tahun yang lalu...saat kita belum mengerti cinta, aku telah memahami-mu...mencintaimu dengan arti cinta sederhana...
8 tahun yang lalu...tanpa aku mengerti...aku meninggalkanmu ditengah deras hujan.karena aku menemukan sosok wanita lain...
dan sebulan yang lalu...aku kembali menemukanmu...kau,masih sama seperti kau yang dulu.perasaanku sama seperti saat lalu.tak ppernah berkurang atau menghilang. kau tetap wanitaku...walau kini aku bersama wanita lain. kau tetap setia menantiku dan tersenyum untukku.walau kau sadar, tak mungkin bagiku untuk meninggalkan wanita itu...kau tetap setia. bukan karena kau bodoh, atau dibutakan cinta...karena aku yakin..kau, sangat faham tentang aku...
kau wanita yang paling aku inginkan tapi juga yang takkan pernah termiliki...hanya penting untuk kau tahu..kau selamanya akan selalu menjadi kekasihku...aku milikmu...aku, lelaki bebas yang terpenjara keelokanmu. aku, lelaki bebas yang terkekang cintamu. aku, lelaki bebas tawanan hatimu...

pagi buta...

menatap langit dinihari, ada dingin yang menghunus iga membuat damai. pukul 03.00 dinihari, kakiku masih menginjak pedal gas. ada rintik hujan bercampur debu dikaca depan. aku menatap cahaya lampu-lampu jalanan. terang tak terelakkan. namun aku yakin,sebentar lagi ia bias...pudar...menjadi mozaik terkalahkan mentari.
jalanan basah, entah sisa tetesan hujan atau airmata yang menggenang. kulirik kaca spion, ku tatap pantulan wajahku, datar...bukan sedih, tapi getir...kuinjak rem perlahan, kutepikan merapat trotoar. basah namun aku tetap duduk disana.
rahangku bergetar...kedinginan, namun kutemukan damai. kutatap pantulan wajahku dalam genangan air sisa hujan, cantik...indah...namun sirna begitu saja ketika air mata menetes. ditengah keramaian jalanan aku merasakan sepi, ditengah bisingnya kota aku dapatkan sunyi, didalam dekapan aku menggigil...entah....ada airmata saat aku tersenyum, selalu ada teriakan saat aku tertidur....
aku berjalan dalam ketidak mengertian, aku berlari dalam kejaran tandatanya. mencoba melebihi cepatnya waktu...aku melesat, kukerahkan tenagaku tapi tetap kalah...kalah oleh ego, ditinggalkan waktu...nafasku tersengal, tenagaku terkuras, keringatku bercucuran bercampur airmata dinihari ini...nyaris aku menyerah dalam keterpurukan. mentari menjemputku...memberikan terang dan hangat...aku kembali berdiri, berjalan, lalu berlari...masih mengejar waktu...hingga tak ada lagi mentari untukku....