pesan ini akan tiba padamu, entah dengan cara apa. bahasa yang kutahu kini hanyalah perasaan. aku memandangimu tanpa perlu menatap. aku mendengarmu tanpa peerlu alat. aku menemuimu tanpa perlu hadir. aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini kumiliki segalanya.
.........
seberaneka warna langit senja, muncul aneka ekspresi pada mukamu. matamu berkaca-kaca, bibirmu tersenyum, lalu kau mulai menangis sambil tertawa. aku tahu apa yang kau sadari, aku tahu apa yang kau syukuri, dan kini aku tahu cara berbicara denganmu.
pesan ini akhirnya tiba. saat pasir tempatmu berpijak pergi ditelan ombak, akulah lautan yang memelukmu erat. akulah langit beragam warna yang mengasihimu lewat beragam cara. engkau hanya perlu merasa dan biarkan alam berbicara.
airmatamu bercampur dengan jejak air laut. tawa cerahmu bercampur dengan sengguk tangis. namun matamu tak lagi bertanya-tanya. hari ini engkau akan pulang untuk makan malam, bercinta dengan yang kau cinta ditemani cahaya dan wangi lilin aromaterapi. engkau tersenyum bersama segenap jiwamu, karena hari ini kita sama-sama mengetahui satu rahasia: cinta adalah aku, cinta adalah engkau, cinta adalah dia, dan cinta tak pernah mati. sekalipun jasadku sudah.
.........
kali ini kau tidak mengucapkannya seperti perpisahan, bukan juga perjumpaan, melainkan sebuah kesadaran. rahasia kecil kita berdua: aku tahu engkau tahu aku ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar