Selasa, September 27, 2011

catatan sii boii...tentang Zee

terkadang para wanita bertindak aneh. kebanyakan dari mereka selalu tidak dapat menerima kenyataan yang ia dapatkan, walau nampak tegar dan "mahal" (red. dalam kasus ini dibaca: murahan) tetap saja ia lemah, hina, dan mengenaskan. aku mencoba mengurutkan kejadian awal hingga akhir, hasil penelitianku terhadap beberapa wanita (yang kisahnya sebenarnya sama saja) dari mata pria lajang yang tak terikat status "berpacaran" tentunya, karena aku memang tak pernah berkeinginan lagi untuk menjalin hubungan "pacaran" kecuali dengan kembaranku (sisi diriku yang lain).
sebut saja bunga...ah tidak!nama itu norak buatku. panggil saja Zee (aku menamakan seorang wanita dengan nama lelaki, karna aku muak dengan semua perempuan). Zee, menjalin hubungan (pacaran tentunya) dengan seorang lelaki (ya, karna dia bukan seorang lesbi). panggil saja Zoo (ga ada maksud apa2, hanya untuk memudahkan saja). mungkin cukup lama, atau mungkin saja sangat singkat (ini hal yang relatif). seperti pasangan pada umumnya..berkenalan, PDKT, lalu jadian, kencan, ciuman, ML (bisa saja kan?), hingga akhirnya mereka memutuskan unntuk berpisah (putus). Zoo beranggapan mereka berpisah secara baik-baik, tidak..tidak..keduanya mengikrarkan bahwa mereka berpisah secara baik-baik. walau sebenarnya menyakitkan (tak ada perpisahan yang tidak menyakitkan, benar kan?jujurlah). disinilah letak kemunafikan Zee...dia tersenyum saat berpisah dengan Zoo, berusaha baik-baik saja. tak ada penyesalan, pun kesedihan. tapi sebenarnya, aku fasih dalam hal ini. dia TIDAK benar-benar baik. semuanya hanya kepura-puraan. karena lantas beberapa minggu setelah perpisahan Zee melisankan penyesalannya pada Zoo. yang akhirnya membuat Zoo iba dan tidak tega. akhirnya mereka menjalin hubungan yang jauh lebih dekat dan akrab dari sebuah pertemanan. Zee dengan percaya diri menganggap Zoo "kakak"-nya, pun sebaliknya. Zee secara continue menghubungi Zoo dengan alasan curhat tentang teman-teman, curhat tentang pacar baru, curhat tentang segalanya. dan Zoo menganggap bahwa itu adalah hal biasa. ia membalas sms dan telp Zee dengan anggapan bahwa mereka tidak memiliki masalah. begitu seterusnya berlanjut hingga bertahun-tahun lamanya. hingga bermain bersama, jalan-jalan, karokean dan lain lain.
lagu klasik memang, karena sebenarnya dari kisah ini adalah mereka berdua tidak dapat menerima kenyataan bahwa mereka telah berpisah. bagaimana bila salah satu dari mereka sudah memiliki pacar baru??...maka tersangkanya adalah yang berinisiatif memulai kisah ini. katakan saja Zee (karena aku memang benci wanita),   ia berinisiatif untuk menjaga hubungannya dengan Zoo, dengan alternatif menjadi "kakak-adik" yang tentunya "ketemu gede". sangat amat mengenaskan, tanpa sadar zee merendahkan harga dirinya sebagai wanita (sebenarnya tanpa begitu pun mungkin memang sudah rendah). sedikit demi sedikit zee mulai membenci semua wanita yang "bersama" dengan Zoo, padahal sama sekali ia tidak mengenalnya. mempertegas betapa mengenaskannya zee.
inti dari cerita ini adalah aku membenci zee (karena aku memang membenci wanita) yang dengan mengenaskannya menganggap Zoo adalah kakak-nya dan so'-so' an bilang "aku gak akan merestui hubungan kakak dengan wanita itu!". karena logikanya, apapun yang ia lisankan untuk wankita Zoo tak akan memberikan pengaruh apa-apa. karna sebenarnya yang dibutuhkan adalah restu dari keluarga dan orang tua kandung Zoo, bukan Zee! sekeras apapun kepala Zee, sekuat apapun Zee menentang dia bukan siapa-siapa yang harus ditakutkan oleh wanita Zoo. dan hal ini mempertegas betapa bodohnya Zee, betapa hinanya zee, betapa mengenaskannya seorang Zee (yang seorang perempuan).

1 komentar:

  1. ;)) ia saya tahu betapa zee juga sudah mengakui kebodohannya kan? yang terjadi adalah pengingkaran dalam hatinya bahwa perisahan itu sudah terjadi. ingin memiliki tapi tidak ingin terikat. kehidupan sempurna yang hanya bisa d capai dari "kerajaan" yang ia ciptakan sendiri (imajinasi)^^

    BalasHapus